Ukhti…Apakah Engkau Menginginkan Kebahagiaan?
Uncategorized di Sponsori Oleh; Muiz Syafiiq Purple
Segala
puji bagi Allah Subhanahu wa Ta�ala, dan cukuplah pujian itu
diperuntukkan kepadaNya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan
atas para hambaNya yang terpilih…amma ba�du:
Saudariku Muslimah, Apakah
engkau menginginkan kebahagian? Apakah engkau menginginkan ketenangan?
Apakah engkau menginginkan keamanan dan kemapanan? Apakah engkau
menginginkan hal itu semuanya di dunia dan di akhirat? Sesungguhnya
kebahagian itu wahai saudariku Muslimah, semuanya ada dalam ketaatan
kepada Allah. Kebahagian seluruhnya ada di dalam meniti di atas manhaj
Allah dan di jalan Rasulullah Shallallahu �alaihi wa Sallam , Allah
Subhanahu wa Ta�ala berfirman:
Dan barangsiapa menta�ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Al-Ahzab: 71)
Sesungguhnya kesengsaraan
(kemalangan) seluruhnya ada dalam kemaksiatan kepada Allah dan
kebinasaan seluruhnya ada pada selain manhaj (jalan) Allah dan RasulNya
Shallallahu �alaihi wa Sallam, Allah Subhanahu wa Ta�ala berfirman:
Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (Al-Ahzab: 36)
Saudariku Muslimah, Dengan suara
orang yang mencintai dan mengasihi, dengan ucapan orang yang memberikan
nasehat dan memberikan peringatan, aku mengajakmu kepada ketaqwaan
kepada Allah �Azza wa Jalla, kemudian aku mengajakmu untuk yang kedua
kali agar engkau memuji Allah �Azza wa Jalla yang telah memberikan
nikmat iman dan al-qur�an. Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan
mengangkat kedudukanmu beberapa derajat. Tidak ada ajaran manapun yang
lebih tinggi dalam hal mengangkat derajat wanita selain ajaran Islam.
Tidak hanya cukup demikian, bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum
yang khusus berkenaan dengan masalah wanita di dalam kitabNya yang
mulia. Sedangkan sebelum Islam, wanita dijadikan barang dagangan yang
murah dan hina, bagaikan perhiasan yang tidak ada nilainya. Hina di mata
walinya, hina di mata keluarganya, serta dihinakan oleh masyarakat yang
dia hidup di dalamnya. Oleh karena itu terkadang ia diperlakukan
seperti binatang, bahkan perlakuan mereka terhadap binatang lebih baik
daripada memperlakukan wanita.
Sesungguhnya engkau, wahai
saudariku Muslimah, tidak akan mendapatkan kemuliaanmu kecuali dalam
agama ini, maka berpegang teguhlah engkau dengan (agama ini) dan
dengarkanlah firman Allah �Azza wa Jalla yang telah menceritakan kisah
orang terdahulu, mestilah engkau selalu mengingatnya agar engkau memuji
Allah atas kenikmatan yang engkau dapatkan. Allah �Azza wa Jalla
berfirman:
Dan apabila seseorang dari
mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah
padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari
orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya.
Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan, ataukah akan
menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) Ketahuilah, alangkah
buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An-Nahl: 58-59)
Memang pada zaman jahiliyah
sebelum Islam, benar-benar telah terjadi pembunuhan anak perempuan,
bahkan kadang menguburnya hidup-hidup. Sehingga Islam datang sebagai
rahmat bagi alam semesta, mewasiatkan untuk mendidik anak-anak perempuan
dan memelihara mereka, serta menjadikan pahala yang besar bagi orang
yang melaksanakan hal itu.
Ingatlah, kemudian -wahai Ukhti
Islam- pujilah Allah yang telah memberi hidayah kepadamu pada agama ini,
yang telah memuliakanmu, menghormatimu dan mengangkat kedudukanmu
dengan agama ini, di saat wanita-wanita selainmu di alam ini telah
tersesat. Kemudian berpegang teguhlah engkau dengan tali yang kuat
tersebut (agama Islam), sesungguhnya itu adalah merupakan satu-satunya
sandaran, meskipun sandaran-sandaran lain mengkhianatimu. Ketahuilah
sesungguhnya engkau akan ditimpa adzab (siksaan) Allah jika engkau tidak
tunduk pada perintah-perintah Allah, berhenti pada batasan-batasan dan
menjauhi laranganNya.
Saudariku Muslimah Sesungguhnya
musuh-musuhmu banyak sekali, dan sesungguhnya orang yang ingin
memanfaatkanmu dalam upaya meruntuhkan agama, rasa malu dan keutamaan
banyak sekali, dan boleh jadi mereka itu dari kalangan kita sendiri.
Salah seorang dari mereka
(musuh-musuh Islam) berkata: “Tidaklah keadaan negeri Timur menjadi
makmur melainkan apabila seorang pemudi melepaskan hijabnya dan
membenamkan (menguburkan) Al-Qur�an dengannya!”. Sesungguhnya dengan hal
itu mereka ingin mengeluarkanmu menuju kesengsaraan dan kebinasaan,
mereka mengajakmu menuju neraka Jahannam. Maka jika engkau menyambut
mereka, mereka akan melemparkanmu ke dalamnya. Mereka ingin agar engkau
menjadi wanita durhaka, yang berbuat fasiq dan membuka aurat. Mereka
berusaha menggiringmu. Mereka menunggumu dengan sangat sabar agar engkau
melepaskan abaya (pakaian muslimah) serta melepaskan hijab dengan
segala konsekwensinya, yaitu melepaskan keimanan, rasa malu dan
kesucian, kemudian engkau akan meninggalkan kewajiban-kewajiban lainnya.
Pada saat itu, perbuatanmu
tersebut menyenangkan mereka (para musuh), mereka mempermainkanmu
seperti anak-anak bermain-main dengan bola, dan mereka mempermainkanmu
seperti anjing-anjing bermain-main dengan bangkai, semoga Allah
menjagamu dari mereka.
Saudariku Muslimah Apa sikapmu
terhadap mereka? Sesungguhnya sikap yang ditunggu darimu adalah
berpegang teguh pada agama Allah, berjalan di atas rel
batasan-batasanNya dan tidak menyambut ajakan mereka.
Buatlah mereka menjadi marah,
dengan tidak memperhatikan mereka dan tidak mendengarkan mereka, buatlah
mereka menjadi bersedih dengan keteguhanmu berpegang pada agamamu,
dengan menjaga rasa malumu dan beriltizam dengan hijabmu.
Saudariku Muslimah Sesungguhnya
sebagian wanita menggambarkan bahwa sufur adalah membuka muka wanita
saja, tidak…tidak ini saja. Sesungguhnya termasuk sufur adalah pakaian
yang ketat, yang pendek dan yang tipis. Sesungguhnya termasuk sufur
adalah memakai wangi-wangian ketika keluar menuju tempat-tempat yang di
dalamnya ada laki-laki. Sesungguhnya yang termasuk sufur adalah memakai
pantalon. Apakah engkau tidak mendengar sabda Nabi Shallallahu �alaihi
wa Sallam :
Dua golongan ahli neraka yang
aku belum pernah melihat keduanya …(dan beliau menyebutkan): Para wanita
yang memakai pakaian tetapi telanjang, mereka menyimpang dari jalan
yang benar dan memperlihatkan kejelekan mereka kepada orang lain, kepala
mereka seperti punuk unta yang miring mereka tidak akan memasuki surga,
dan mereka tidak akan mendapatkan bau surga, sesungguhnya bau surga
tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim).
Ahlu �Ilmi berkata: makna Para
wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang adalah bahwa mereka memakai
pakaian akan tetapi pakaian-pakaian itu ketat, tipis atau tidak
menutupi seluruh badan.
Saudariku Muslimah Apakah engkau
ridha (rela) menjadi penghuni neraka? Apakah engkau ridha memakai
pakaian yang dengan pakaian itu engkau menangggalkan rasa malu? Apakah
engkau ridha memamerkan dirimu seperti dipamerkannya barang dagangan,
lalu setiap orang yang rendah dan hina akan selalu dihubungkan denganmu?
Tidak wahai pemudi Islam, aku tidak mengira engkau akan ridha dengan
hal yang demikian itu, dan inilah adalah yang diharapkan darimu.
Saudariku Muslimah, Agamamu
adalah bentengmu yang amat kokoh, (untuk) memelihara kesucianmu, rasa
malumu dan kemulianmu. Agamamu memerintahkanmu untuk berhijab dan
memiliki rasa malu.
Kapan saja engkau meninggalkan
perintah ini, maka engkau akan ditimpa adzab Allah Subhanahu wa Ta�ala
di akhirat Sedangkan di dunia engkau menjadi mangsa serigala-serigala
manusia yang ingin mencuri kesucianmu agar engkau merasakan kesusahan
(kesedihan) sepanjang hidup. Akan tetapi sebagian akhwat
(saudara-saudara perempuan) -semoga Allah Subhanahu wa Ta�ala memberikan
hidayah kepada mereka- telah mendengar seruan serigala-serigala itu,
tetapi malah bekerja untuk mereka, keadaan mereka (akhawat) seperti
perkataan para penyair:
“Kambing digiring menuju kematian,
Dia berjalan dan mengembik menuju para penyembelih.”
Saudariku Muslimah, Wahai wanita
yang beriman kepada Allah, wahai wanita yang menutupi auratnya dengan
penutup yang Allah syari�atkan, waspadalah! Waspadalah dari
ketergelinciran, sesungguhnya ketergelinciran akan mengantarkan kepada
neraka, dan neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Waspadalah!
Waspadalah dari menyerupai wanita-wanita kafir, sesungguhnya barangsiapa
menyerupai suatu kaum maka dia termasuk (golongan) mereka.
Engkau wahai saudariku Muslimah
Seorang wanita yang berkedudukan tinggi, engkau seorang wanita yang
mulia dan engkau seorang wanita yang suci. Kedudukanmu tinggi karena
Al-Qur�an, engkau mulia karena iman, dan suci karena engkau
berpegang-teguh pada agama ini. Maka bagaimana (mungkin) seorang wanita
yang suci mengekor wanita yang najis?
Saudariku Muslimah, Sesungguhnya
kami, -demi Allah- benar-benar merasa heran terhadap pemudi yang
mendengar sabda Rasulullah Shallallahu �alaihi wa Sallam : “Dua golongan
ahli neraka…”.(al-Hadits.) kemudian tetap senantiasa memakai pakaian
yang ketat, tipis dan menyingkap (membuka) wajah dan sebagian
tempat-tempat fitnah lainnya.
Maka wahai wanita Muslimah yang
shalat dan sujud, wahai orang yang menundukkan kepalamu kepada Dzat
(Allah) Yang Maha Hidup dan terus menerus mengurus makhluqNya, dan
menundukkan pendengaran dan penglihatan untukNya, apakah tidak cukupkah
bagimu hadits Rasulullah Shallallahu �alaihi wa Sallam tadi sebagai
larangan? Demi Allah itu adalah merupakan ancaman dan larangan yang
sangat keras. Jika diberikan pada gunung-gunung yang kokoh, tentu
gunung-gunung itu akan berantakan. Kerugian apakah yang lebih besar
daripada diharamkan masuk surga yang penuh kenikmatan? Dan tinggal
ditingkatan-tingkatan neraka Jahim?
Saudariku Muslimah, Takutlah
engkau kepada Allah dan laksanakan tugas-tugas yang Dia wajibkan
kepadamu. Apabila hatimu mengeras maka ingatlah bencana yang telah
menimpa orang lain. Engkau tidak tahu kapan bencana itu akan datang
kepadamu, sesungguhnya itu adalah maut yang pasti terjadi.
Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Ali-Imran :185)
Ingatlah wahai wanita hamba
Allah, pada hari di mana engkau diletakkan dalam kuburan, dalam lubang
yang gelap dan sepi itu. Ingatlah ketika sangkakala ditiup dan engkau
dikumpulkan bersama para makhluq dalam keadaan tidak memakai alas kaki,
telanjang dan kebingunan. Matahari benar-benar akan dekat darimu kurang
lebih satu mil, dan engkau akan dipanggil dengan namamu diantara para
makhluq untuk dihisab. Bagaimana keadaanmu ketika itu wahai hamba Allah?
Di mana persiapanmu wahai wanita yang lalai? Berapa banyak
ketergelinciran-ketergelinciran dalam kitabmu? Apakah mode-mode pakaian
akan bermanfaat ketika itu? Apakah lagu, sinetron, film dan
majalah-majalah (yang merusak) akan bermanfaat? Apakah barang-barang
permata akan bermanfaat? Tidak demi Allah, hal itu tidak akan memberikan
manfaat sedikitpun selamanya. Yang akan memberikan manfaat pada saat
itu hanyalah kebaikan-kebaikan, dan amal-amal shalih, setelah
mendapatkan rahmat dari Rabb bumi dan langit.
Ingatlah, Ingatlah wahai wanita
hamba Allah, pada hari di mana engkau diletakkan dalam kuburan, dalam
lubang yang gelap dan sepi itu. Ingatlah ketika sangkakala ditiup dan
engkau dikumpulkan bersama para makhluq dalam keadaan tidak memakai alas
kaki, telanjang dan kebingunan. Matahari benar-benar akan dekat darimu
kurang lebih satu mil, dan engkau akan dipanggil dengan namamu diantara
para makhluq untuk dihisab.
Bagaimana keadaanmu ketika itu
wahai hamba Allah? Di mana persiapanmu wahai wanita yang lalai? Berapa
banyak ketergelinciran-ketergelinciran dalam kitabmu? Apakah mode-mode
pakaian akan bermanfaat ketika itu? Apakah lagu, sinetron, film dan
majalah-majalah (yang merusak) akan bermanfaat? Apakah barang-barang
permata akan bermanfaat? Tidak demi Allah, hal itu tidak akan memberikan
manfaat sedikitpun selamanya. Yang akan memberikan manfaat pada saat
itu hanyalah kebaikan-kebaikan, dan amal-amal shalih, setelah
mendapatkan rahmat dari Rabb bumi dan langit.
Ingatlah, maka bertaqwalah
kepada Allah wahai putri Islam, bertaqwalah kepada Allah wahai engkau
yang ke luar ke pasar-pasar dalam keadaan bertabaruj (memperlihatkan
kecantikan) dan membuka muka. Bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau
yang memakai abaya (pakaian muslimah) untuk perhiasan, bukan untuk
menutupi dan kesucian. Bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau yang
bercampur baur dengan laki-laki. Bertaqwalah kepada Allah, wahai engkau
yang keluar (rumah) dalam keadaan memakai wangi-wangian menuju
pasar-pasar dan jalan-jalan. Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang
menawarkan dirimu untuk berkhalwat (menyendiri) dengan laki-laki asing.
Tidaklah seorang laki-laki
bersepi-sepi (berduaan) dengan seorang wanita melainkan setan menjadi
orang yang ketiga (diantara) keduanya.
Bertaqwalah kepada Allah wahai
engkau yang mendidik anak-anakmu dengan pendidikan yang tidak
baik/benar. Engkau tidak mengingatkan mereka dengan ketaatan kepada
Allah, tidak menasehati mereka dan tidak menunjukkan mereka pada apa-apa
yang dapat memberikan manfaat pada mereka di dunia dan di akhirat.
Bertaqwalah kepada Allah dan jagalah dirimu dari menjadi barang mainan
di tangan orang-orang yang lemah iman. Bertaqwalah pada Allah dan
kembalilah pada petunjuk sebelum datang suatu hari yang pada hari itu
hati-hati dan pandangan-pandangan (mata) dibalikkan. Ketahuilah bahwa
adzab Allah sangat keras, dan sesungguhnya engkau -demi Allah- tidak
akan kuat merasakan adzab neraka.
Sesungguhnya gunung-gunung jika
dilewatkan pada neraka maka dia akan meleleh karena kuatnya panas
neraka. Maka di mana engkau wahai wanita yang lemah dibandingkan dengan
gunung-gunung yang perkasa dan kokoh? Sesungguhnya engkau mampu bersabar
atas rasa lapar dan haus, dan engkau mampu bersabar atas bahaya. Akan
tetapi demi Allah yang tidak ada ilah (sesembahan) yang berhaq untuk
disembah selain Dia, tidak ada kesabaran bagimu terhadap neraka.
Ingatlah, maka selamatkanlah dirimu dari neraka sebelum terlambat.
Ketahuilah bahwa dunia ini pasti
akan berlalu dan akhirat adalah tempat yang kekal, dan bahwa
terbongkarnya kejelekkan-kejelekkan (aib-aib) di hadapan seluruh manusia
di hari pembalasan adalah peristiwa yang sangat besar. Maka bertaqwalah
engkau kepada Allah, kemudian bertaqwalah engkau kepada Allah wahai
hamba Allah!
Semoga Allah memberikanmu taufiq
kepada apa-apa yang dicintai dan diridhai olehNya, dan semoga Allah
memberikan manfaat kepadamu dari apa-apa yang engkau dengar dan engkau
baca, dan semoga Allah menjadikannya sebagai pendukung bagimu bukan
sebagai bumerang atasmu.
Semoga Allah memberikan shalawat
dan salam kepada nabi kita Muhammad Shallallahu �alaihi wa Sallam,
keluarganya dan para sahabatnya seluruhnya.
[Diterjemahkan oleh: Ummu
�Abdillah As-Salafiyyah, dari buletin da�wah: Daar al-Wathan -Riyadh no:
115, asalnya dari kaset: Ukhtah Hal Turidina As-Sa�adah? Oleh: Syaikh
Ali Bin Abdul Kholiq Al-Qorny.